BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyakit diabetes terdapat pada sekitar 1% wanita usia reproduksi dan 1–2% diantaranya akan menderita diabetes gestasional. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Diabetes mellitus pada kehamilan dalam istilah kedokteran disebut diabetes mellitus gestasional. Diabetes mellitus ini mungkin hanya berlangsung selama kehamilan tetapi dapat juga berlanjut meski sudah tidak hamil lagi. Menurut penelitian sekitar 40-60 persen ibu yang mengalami diabetes mellitus pada kehamilan dapat berlanjut mengidap diabetes mellitus setelah persalinan. Disarankan agar setelah persalinan pemeriksaan gula darah diulang secara berkala misalnya setiap enam bulan sekali.
Faktor risiko diabetes mellitus pada kehamilan adalah riwayat keguguran berulang, pernah melahirkan bayi yang beratnya sama dengan atau melebihi 4000 g, pernah mengalami preeklamsia (keracunan kehamilan), atau pernah melahirkan bayi mati tanpa sebab yang jelas atau bayi dengan cacat bawaan. Selain itu yang juga merupakan faktor risiko adalah usia ibu hamil yang melebihi 30 tahun, riwayat diabetes mellitus dalam keluarga, serta pernah mengalami diabetes mellitus pada kehamilan sebelumnya.
Bila kadar gula darah puasa di bawah 130 mg/dl, penatalaksanaan dapat dimulai dengan perencanaan makan saja. Dalam perencanaan makan dianjurkan jumlah kalori sebesar 35 kal/kg berat badan ideal, kecuali bila penderita gemuk jumlah kalori dikurangi. Pada kehamilan biasanya perlu dipertimbangkan penambahan kalori sebanyak 300 kal. Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh secara baik dianjurkan untuk mengkonsumsi protein sebesar 1-1,5 g.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari DM pregestasi ?
2. Apa saja tanda dan gejala dari DM pregestasi ?
3. Apa saja klasifikasi DM pregestasi ?
4. Apa saja resiko tinggi dari DM pregestasi ?
5. Bagaimaa patofisiologi dari DM pregestasi ?
6. Bagaimana pengelolaan dari DM pregestasi ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari DM pregestasi
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari DM pregestasi
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari DM pregestasi
4. Untuk mengetahui resiko tinggi dari DM pregestsi
5. Untuk mengetahui patofisiologi dari DM pregestasi
6. Untuk mengetahui pengelolaan dari DM pregestasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
Diabetes Mellitus (DM) adalah kelainan metabolisme karbohidrat, di mana glukosa darah tidak dapat digunakan dengan baik, sehingga menyebabkan keadaan hiperglikemia. DM merupakan kelainan endokrin yang terbanyak dijumpai.
A. Diabetes mellitus yang diketahui sewaktu hamil.
disebut diabetes gestasional bila gangguan toleransi glukosa yang terjadi sewaktu hamil kembali normal dalam 6 minggu setelah persalinan. dianggap diabetes mellitus (jadi bukan gestasi) bila gangguan toleransi glukosa menetap setelah persalinan. Pada golongan ini, kondisi diabetes dialami sementara selama masa kehamilan. Artinya kondisi diabetes atau intoleransi glukosa pertama kali didapati selama masa kehamilan, biasanya pada trimester kedua atau ketiga
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara 55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu ke janin. Sebagian besar DMG asimtomatis sehingga diagnosis ditentukan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin.
Diabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa. Teori yang lain mengatakan bahwa diabetes tipe 2 ini disebut sebagai “unmasked” atau baru ditemukan saat hamil dan patut dicurigai pada wanita yang memiliki ciri gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi > 4 kg, riwayat bayi lahir mati, dan riwayat abortus berulang. Angka lahir mati terutama pada diabetes yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali dari normal.
B. Diabetes pragestasi, artinya sudah diketahui diabetes
mellitus kemudian hamil
mereka tanpa komplikasi atau dengan komplikasi yang ringan. mereka dengan komolikasi berat, khususnya retinopati, nefropati dan hipertensi. Walaupun diakui bahwa diabetes gestasi merupakan bentuk diabetes mellitus yang ringan, para ahli diabetes kini sepakat, penanganan perlu sebaik mungkin untuk mencegah komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Oleh karena itu, sudah selayaknya pada semua ibu hamil dilakukan skrining untuk mendeteksi sedini mungkin diabetes gestasi. Ada 4 hal penting mengapa diabetes gestasi perlu ditegakkan diagnosisnya.
2.2 TANDA DAN GEJALA
a) Banyak kencing (poliuria)
b) Haus dan banyak minum (polidipsia), lapar (polifagia).
c) Letih, lesu.
d) Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
e) Lemah badan, kesemutan, gatal, pandangan kabur, dan pruritus vulvae pada wanita.
2.3 KLASIFIKASI DM DENGAN KEHAMILAN
Klas I : Gestasional diabetes, yaitu diabetes yang timbul pada waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan.
Klas II : Pregestasional diabetes, yaitu diabetes mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah hamil.
Klas III : Pregestasional diabetes yang disertai dengan komplikasi penyakit pembuluh darah seperti retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah panggul dan pembuluh darah perifer.
2.4 RESIKO TINGGI DM GESTASIONAL
a) Umur lebih dari 30 tahun
b) Obesitas dengan indeks massa tubuh 30 kg/m2
c) Riwayat DM pada keluarga (ibu atau ayah)
d) Pernah menderita DM gestasional sebelumnya
e) Pernah melahirkan anak besar > 4.000 gram
f) Adanya glukosuria
g) Riwayat bayi cacat bawaan
h) Riwayat bayi lahir mati
i) Riwayat keguguran
j) Riwayat infertilitas
k) Hipertensi
Komplikasi pada Ibu
a) Hipoglikemia, terjadi pada enam bulan pertama kehamilan
b) Hiperglikemia, terjadi pada kehamilan 20- 30 minggu akibat resistensi insulin
c) Infeksi saluran kemih
d) Preeklampsi
e) Hidramnion
f) Retinopati
g) Trauma persalinan akibat bayi besar
Masalah pada anak
a) Abortus
b) Kelainan kongenital spt sacral agenesis, neural tube defek
c) Respiratory distress
d) Neonatal hiperglikemia
e) Makrosomia
f) Hipocalcemia
g) kematian perinatal akibat diabetik Ketoasidosis
h) Hiperbilirubinemia
Hasil persalinan Gestational Diabetes Mellitus Morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir tinggi, hal ini karena:
a) Makrosomia
b) Prematuritas
c) kematangan paru terlambat
d) hipoglikemi
e) kadar kimia darah rendah; kalsium, magnesium
f) Respiratory Distress Syndrome (RDS)
g) Polisitemia
h) gagal jantung
i) kelainan bawaan
j) lahir mati
2.5 PATOFISIOLOGI DM PREGESTASI
Pada DMG, selain perubahan-perubahan fisiologi tersebut, akan terjadi suatu keadaan di mana jumlah/fungsi insulin menjadi tidak optimal. Terjadi perubahan kinetika insulin dan resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya, komposisi sumber energi dalam plasma ibu bertambah (kadar gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi).
Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, dimana sirkulasi janin juga ikut terjadi komposisi sumber energi abnormal. (menyebabkan kemungkinan terjadi berbagai komplikasi). Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia sehingga janin juga mengalami gangguan metabolik (hipoglikemia, hiperbilirubinemia).
2.6 PENGARUH DM TERHADAP KEHAMILAN ,PERSALINAN DAN NIFAS.
1. Pengaruh kehamilan, persalinan dan nifas terhadap DM
a. Kehamilan dapat menyebabkan status pre diabetik menjadi manifes ( diabetik )
b. DM akan menjadi lebih berat karena kehamilan
2. Pengaruh penyakit gula terhadap kehamilan di antaranya adalah :
a. Abortus dan partus prematurus
b. Hidronion
c. Pre-eklamasi
d. Kesalahan letak jantung
e. Insufisiensi plasenta
3. Pengaruh penyakit terhadap persalinan
a. Gangguan kontraksi otot rahim partus lama / terlantar.
b. Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.
c. Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asfiksia sampai dengan lahir
mati
d. Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
e. Post partum mudah terjadi infeksi.
f. Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan kematian
4. Pengaruh DM terhadap kala nifas
a. Mudah terjadi infeksi post partum
b. Kesembuhan luka terlambat dan cenderung infeksi mudah menyebar
5. Pengaruh DM terhadap bayi
a. Abortus, prematur, > usia kandungan 36 minggu
b. Janin besar ( makrosomia )
c. Dapat terjadi cacat bawaan, potensial penyakit saraf dan jiwa.
2.6 PENGELOLAAN DM
1. PADA IBU HAMIL
Pengelolaan medis
Sesuai dengan pengelolaan medis DM pada umumnya, pengelolaan DMG juga terutama didasari atas pengelolaan gizi/diet dan pengendalian berat badan ibu.
a) Kontrol secara ketat gula darah, sebab bila kontrol kurang baik upayakan lahir lebih dini, pertimbangkan kematangan paru janin. Dapat terjadi kematian janin memdadak. Berikan insulin yang bekerja cepat, bila mungkin diberikan melalui drips.
b) Hindari adanya infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya. Lakukan upaya pencegahan infeksi dengan baik.
c) Pada bayi baru lahir dapat cepat terjadi hipoglikemia sehingga perlu diberikan infus glukosa.
d) Penanganan DMG yang terutama adalah diet, dianjurkan diberikan 25 kalori/kgBB ideal, kecuali pada penderita yang gemuk dipertimbangkan kalori yang lebih mudah.
e) Kebutuhan kalori adalah jumlah keseluruhan kalori yang diperhitungkan dari:
− Kalori basal 25 kal/kgBB ideal
− Kalori kegiatan jasmani 10-30%
− Kalori untuk kehamilan 300 kalor
− Perlu diingat kebutuhan protein ibu hamil 1-1.5 gr/kgBB
Pengelolaan DM dalam kehamilan bertujuan untuk :
− Mempertahankan kadar glukosa darah puasa < 105 mg/dl
− Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp < 120 mg/dl
− Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
− Mencegah episode hipoglikemia
− Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik
− Mengusahakan tumbuh kembang janin yang optimal dan normal.
Pengelolaan obstetrik
Pada pemeriksaan antenatal dilakukan pemantauan keadaanklinis ibu dan janin, terutama tekanan darah, pembesaran/ tinggi fundus uteri, denyut jantung janin, kadar gula darah ibu, pemeriksaan USG dan kardiotokografi (jika memungkinkan).
• Pada tingkat Polindes dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin.
• Pada tingkat Puskesmas dilakukan pemantauan ibu dan janin dengan pengukuran tinggi fundus uteri dan mendengarkan denyut jantung janin.
• Pada tingkat rumah sakit, pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan cara :
- Pengukuran tinggi fundus uteri
- NST – USG serial
- Bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan khusus.
- Bila akan melakukan terminasi kehamilan harus dilakukan amniosentesis terlebih dahulu untuk memastikan kematangan janin (bila usia kehamilan < 38 mg).
- Kehamilan DMG dengan komplikasi (hipertensi, preeklamsia, kelainan vaskuler dan infeksi seperti glomerulonefritis, sistitis dan monilisasis) harus dirawat sejak usia kehamilan 34 minggu. Penderita DMG dengan komplikasi biasanya memerlukan insulin.
- Penilaian paling ideal adalah penilaian janin dengan skor fungsi dinamik janin-plasenta
Pengelolaan bayi
Pada bayi yang dilahirkan dari ibu yang menderita DM, dilakukan pemeriksaan darah tali pusat untuk mengukur kadar glukosa darah dan hematokrit bayi. Selain itu, persiapan resusitasi neonatus harus dilakukan dengan baik. Masalah yang mungkin timbul pada bayi adalah :
• Perubahan morfologi/fisiologi akibat gangguan per- tumbuhan intrauterin, makrosomia, cacat bawaan
• Gangguan metabolik seperti hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesemia, hiperbilirubinemia
• Gangguan hematologik seperti polisitemia atau hiper- viskositas darah
• Gangguan pernafasan dan kelainan jantung bawaan
• Penanganan bayi dari ibu DMG harus dilakukan dengan seoptimal mungkin, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Pada tingkat Polindes, BIDMG harus dikelola sejak dilahirkan. Evaluasi dilakukan segera setelah lahir, meliputi :
Penghitungan nilai APGAR
- Pemeriksaan keadaan umum bayi
- Pemeriksaan fisik untuk melihat adanya cacat bawaan
- Pemeriksaan plasenta
- Pemeriksaan kadar glukosa
- Pemeriksaan hematokrit tali pusat
- Pengawasan lanjut.
Pada tingkat Puskesmas, BIDMG harus dikelola sejak lahir dan dicegah terjadinya hipoglikemia sesuai penanganan diatas.
•
Pada tingkat Rumah Sakit, BIDMG harus dikelola sejak lahir dan dicegah terjadinya hipoglikemia sesuai penanganan diatas ditambah dengan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan dan memantau adanya kelainan BIDMG.
2. PADA IBU BERSALIN
• Persalinan direncanakan per vaginam, seksio sesaria bila ada indikasi
• Persalinan bila di perlukan dilakukan sebelum 38 minggu kehamilan, tes kematangan paru perlu dilakukan sebelumnya.
• Kebutuhan insulin; setelah persalinan kebutuhan insulin menurun, perlu diperhatikan kemungkinan terjadi syok hipoglikemia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengelolaan diabetes mellitus dalam kehamilan membutuhkan pendekatan dan kerja sama tim yang sebaik-baiknya. Dengan pengelolaan medis, obstetrik dan pediatrik yang baik maka diharapkan memperoleh hasil akhir semaksimal mungkin, setidak-tidaknya sama atau mendekati hasil akhir pada kehamilan normal. Selain itu Angka kematian perinatal penderita GDM lebih tinggi dari (10 kali) kehamilan normal. Penapisan GDM perlu dilakukan kepada semua wanita hamil. Pengelolaan wanita hamil dengan GDM harus terpadu, terutama dengan bagian I.Penyakit Dalam dan I.Kesehatan Anak. Kelainan bawaan pada anak lebih tinggi dari normal tetapi lebih rendah dari DM
3.2 SARAN
Bidan di harapkan dapat mendeteksi sedini mungkin adanya tanda dan gejala yang mengarah ke Diabetes militus terutama pada ibu tersebut hamil, supaya ibu tidak terlambat dalam mendapatkan
DAFTAR PUSTAKA
Adam JMF. Survei diabetes melltitus pada wanita hamil. Penelitian Universitas Hasanuddin. 1986.
Amankwah KS, Prentile RL, Fleury FJ. The incidence of gestational diabetes. Obstetric and Gynecology 1977; 49:497-498.
Mochtar, Rustam. Prof. DR. 1989. Sypnosis Obstetrik : Obstetrik Patologi. Edisi I.
Jakarta : EGC
Manumba, Ida Bagus. 1993. Penuntun Kepanitraan Klinik Obstetrik dan Ginekologi
Jakarta : EGC
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/26/diabetes-mellitus-pada-kehamilan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar