hematologi


MAKALAH FARMAKOLOGI
HEMATOLOGI


Disusun oleh :

I Ketut Mudiarsa                 (090808)




AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA
YOGYAKARTA
2009/2010








KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayahNya sehingga penyusunan makalah farmakologi tentang obat-obatan Hematinik yang digunakan untuk menstimulasi atau memperbaiki proses pembentukan sel-sel darah yang disusun oleh mahasiswa tingkat I Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta Tahun Akademik tahun 2009/2010 ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dra. Eni .P.,Apt selaku dosen pengampu serta rekan-rekan semua yang telah ikut berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna dan untuk tujuan perbaikan kami akan berterimakasih atas  kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
                                                                                                                    




                                                                                              Yogyakarta, 16 Maret 2010




                                                                                                            Penyusun





                                                  



BAB I
PENDAHULUAN


LATAR BELAKANG

            Seperti yang telah kita ketahui bersama, Obat merupakan salah satu penunjang sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas begitu saja tanpa keberadaan obat.
            Dengan penggunaan obat kita harus mengikuti aturan-aturan tertentu, karena obat dalam penggunaan yang  berlebihan dapat meracuni tubuh, sedangkan penggunaan racun dalam jumlah sedikit justru akan menjadi obat bagi tubuh kita.
            Salah satu dari obat yang telah kita ketahui adalah obat yang digunakan untuk menstimulasi atau memperbaiki proses pembentukan sel-sel darah atau sering disebut Hematinik,obat-obatan itu tidak lepas dari segala masalah yang berhubungan dengan kesehatan terutama yang berhubungan dengan darah. Masalah yang berhubungan dengan darah merupakan masalah yang sangat riskan, karena erat hubungannya dengan keselamatan jiwa seseorang sehingga ironis sekali apabila terjadi  kesalahan walau hanya sedikit.
            Hal-hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama obat,tujuan penggunaan,mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara pemakaian, serta dosis yang digunakan.

Tujuan :
  1. Untuk mengetahui obat-obat hematologi itu sendiri.
  2. Untuk mengetahui jenis-jenis obat hematologi tersebut
  3. Untuk mengetahui pengaruh terhadap penggunaan obat yang meliputi pengertian mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara pemakaiaan, serta dosis yang digunakan.



BAB II
PEMBAHASAN

I.       PENGERTIAN
a. Hematologi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang marfologi darah dan jaringan pembentuk darah. Hematinik adalah obat yang digunakkan untuk menstimulasi atau memperbaiki proses pembentukan sel – sel darah merah.
  1. Anemia
    Adalah defisiensi hemoglobin dalam darah yang disebabkan akibat kekurangan sel darah merah atau kandungan hemoglobinnya.
      
  1. Kongulansia
             Zat atau obat untuk menghentikan pendarahan Golongan obat koagulansia ini      dapat diberikan secara oral maupun parenteraI, berguna untuk menekan/menghentikan perdarahan , Misalnya : Anaroxil, Adona AC, Coagulen, Transamin, vit K .
       d.   Antikongulan
   adalah digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Atas dasar ini antikoagulan diperlukan untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan emboli, maupun untuk mencegah bekunya darah di luar tubuh pada pemeriksaan laboratorium atau tranfusi.






2. PENGGOLONGAN OBAT
Menurut pengertian umum,obat dapat didefinisikan sebagai bahan yang menyebabkan perubahan dalam fungsi biologis melalui proses kimia. Sedangkan definisi yang lengkap, obat adalah bahan atau campuran bahan yang digunakan pengobatan, peredaan, pencegahan atau diagnosa suatu penyakit, kelainan fisik atau gejala-gejalanya pada manusia atau hewan; atau dalam pemulihan, perbaikan atau pengubahan fungsi organik pada manusia atau hewan. Obat dapat merupakan bahan yang disintesis di dalam tubuh (misalnya : hormon, vitamin D) atau merupakan merupakan bahan-bahan kimia yang tidak disintesis di dalam tubuh.
Penggolongan sederhana dapat diketahui dari definisi yang lengkap di atas yaitu obat untuk manusia dan obat untuk hewan. Selain itu ada beberapa penggolongan obat yang lain, dimana penggolongan obat itu dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi.
Berdasarkan undang-undang obat digolongkan dalam :
1. Obat Bebas
2. Obat Keras
3. Obat Psikotropika dan Narkoba
Berikut penjabaran masing-masing golongan tersebut :
1. OBAT BEBAS
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.


a.  Obat bebas
Ini merupakan tanda obat yang paling "aman" .
Obat bebas, yaitu obat yang bisa dibeli bebas di apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit yang ringan. Misalnya : vitamin/multi vitamin (Livron B Plex, )
b. Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas (dulu disebut daftar W). yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
Memang, dalam keadaaan dan batas-batas tertentu; sakit yang ringan masih dibenarkan untuk melakukan pengobatan sendiri, yang tentunya juga obat yang dipergunakan adalah golongan obat bebas dan bebas terbatas yang dengan mudah diperoleh masyarakat. Namun apabila kondisi penyakit semakin serius sebaiknya memeriksakan ke dokter. Dianjurkan untuk tidak sekali-kalipun melakukan uji coba obat sendiri terhadap obat - obat yang seharusnya diperoleh dengan mempergunakan resep dokter.
       



    Apabila menggunakan obat-obatan yang dengan mudah diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau yang dikenal dengan Golongan Obat Bebas dan Golongan Obat Bebas Terbatas, selain meyakini bahwa obat tersebut telah memiliki izin beredar dengan pencantuman nomor registrasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Departemen Kesehatan, terdapat hal- hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: Kondisi obat apakah masih baik atau sudak rusak, Perhatikan tanggal kadaluarsa (masa berlaku) obat, membaca dan mengikuti keterangan atau informasi yang tercantum pada kemasan obat atau pada brosur / selebaran yang menyertai obat yang berisi tentang Indikasi (merupakan petunjuk kegunaan obat dalam pengobatan),
kontra-indikasi (yaitu petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan), efek samping (yaitu efek yang timbul, yang bukan efek yang diinginkan), dosis obat (takaran pemakaian obat), cara penyimpanan obat, dan informasi tentang interaksi obat dengan obat lain yang digunakan dan dengan makanan yang dimakan.

2. OBAT KERAS
Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter,memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan huruf K di dalamnya. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain)
Obat-obat ini berkhasiat keras dan bila dipakai sembarangan bisa berbahaya bahkan meracuni tubuh, memperparah penyakit atau menyebabkan mematikan.


3. PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA
Obat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan ketagihan dengan segala konsekuensi yang sudah kita tahu.
Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahakan oleh apotek atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah.

3.    CONTOH OBAT
a. Obat paten : sangobion, hemobion, diabion, dosabion, hufabion, livron B plex dan lain-lain
            b.  Obat generic : hibiron
    • Indikasi : pengobatan anemia disebabkan kekurangan zat besi dimana terapi oral tidak efektif atau tidak dapat dilakukan
    • Kontraiindikasi : Hipersensitivitas, jangan diberikan pada penderita infeksi ginjal akut
    • Dosis : Sebelum penyuntikan dilakukan test alergi dengan dosis :
                         Dewasa dan anak BB>20 kg : 25 mg atau 0,5 ml.
                         Anak berat badan 10-20 kg : 10-15 mg (0,2-0,3 ml)
             Apabila dalam waktu 15-60 menit tidak terjadi reaksi alergi,                                     penyuntikan dapat dilakuakn. Dosis pemberian IM yang dianjurkan
                         Anak berat badan < 5 kg : 0,5 ml (25 mg)
                         Anak berat badan 5-9 kg : 1 ml (50 mg)
                          Dewasa dan anak yang lebih besar : 2 ml (100 mg)



·         Livron B. Plex
      Komposisi:
Tiap dragee berisi: • Vitamin B1 HCl 15 mg • Vitamin B2 0,25 mg • Vitamin B6 HCl 0,25 mg • Vitamin B12 500 mcg • Vitamin C 12,5 mg • Kalsium pantotenat 1,5 mg • Nikotinamida 10 mg • Asam folat 0,5 mg • Besi (II) glukonat 7,5 mg • Tembaga sulfat 0,65 mg • Substansi hati kering 100 mg • Aroma q.s
Indikasi:
Anemia makrositik hiperkromik, tropikal mega-loplastik anemia, anemia hiperkromik sehabis keracunan, infeksi atau perdarahan, penyakit-penyakit karena kekurangan vitamin B, sesudah pengobatan dengan antibiotika, sulfonamida, sebagai tambahan vitamin, sebagai tonikum umum untuk pertumbuhan anak-anak yang tidak sehat, sesudah mengalami penyakit infeksi dan dalam masa penyembuhan.
      Dosis:
Dewasa: 3 x sehari 1–2 dragree Atau menurut petunjuk dokter. Anak-anak: 3 x sehari 1 dragree Atau menurut petunjuk dokter
            Kemasan:
Doos isi 10 strip @ 10 dragree

·         Hemafort
            Komposisi:
Tiap dragee berisi: • Besi (II) fumarat 300 mg • Mangan sulfat 0,4 mg • Tembaga sulfat 0,4 mg • Vitamin C 100 mg • Asam folat 2 mg • Vitamin B12 15 mcg • Faktor intrinsik 25 mg
      Indikasi:
Kekurangan darah karena kekurangan zat besi, perdarahan, anak dalam masa pertumbuhan, haid, waktu hamil, baru sembuh dari suatu penyakit, sesudah operasi, anemia makrositik hiperkromik, anemia karena kurang gizi, pencegahan anemia sehabis donor darah.
             
              Dosis:
Dewasa: 1 x sehari 1 dragee sewaktu atau sesudah makan, atau menurut petunjuk dokter. Anak-anak: menurut petunjuk dokter.
      Kemasan:
Doos isi 10 strip @ 10 dragee

·         Supra Livron
      Komposisi:
Tiap dragree berisi: • Vitamin B1 HCl 3 mg • Vitamin B2 2 mg • Vitamin B6 HCl 1 mg • Vitamin B12 2 mcg • Vitamin C 25 mg • Asam folat 1 mg • Kalsium pantotenat 3 mg • Nikotinamida 20 mg • Mangan sulfat 0,75 mg • Tembaga sulfat 1,3 mg • Besi (II) glukonat 15 mg • Substansi hati kering 200 mg
      Indikasi:
Berbagai penyakit kekurangan darah seperti anemia hipokromik mikrositik, anemia hiperkromik, anemia tropikal, anemia karena kurang sempurnanya kualitas zat makanan, sebagai roboran sehabis menderita sakit dan kelelahan.
      Dosis:
Dewasa: Pencegahan, 1x sehari 1 dragree Pengobatan, 1–2x sehari 1 dragree Anak-anak: Pencegahan, menurut petunjuk dokter Pengobatan, 1x sehari 1 dragree atau menurut petunjuk dokter.
            Kemasan:
Doos isi 10 catch cover @ 10 tablet salut gula






·         SIMARC-2
GOLONGAN GENERIK
INDIKASI
Pencegahan & pengobatan trombosis vena.
Obat tambahan pada pengobatan oklusi (penutupan) koroner.

KONTRA INDIKASI
Kondisi yang potensial terjadi perdarahan, sudah dekat pembedahan, anestesi lumbal, pre-eklampsia & eklampsia (keadaan yang ditandai dengan kejang-kejang dan penurunan kesadaran pada wanita hamil atau pada masa nifas karena keracunan kehamilan), terancam aborsi, hamil.

PERHATIAN
Kerusakan hati atau ginjal.


Interaksi obat :  efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin, Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K.
efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin, Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K.

EFEK SAMPING :
Perdarahan.
Ileus paralitikum, perdarahan rahim yang berlebihan, nekrosis kulit & jaringan lain.

KEMASAN

Tablet 2 mg x 10 x 10 biji.

·         Warfarin (coumadin)
Obat antikoagulan yang satu ini berbentuk pil, sehingga, lebih mudah digunakan daripada heparin. Namun, ada anggapan bahwa warfarin dapat berpengaruh pada kehamilan.
Karena itu, warfarin tidak selalu dianjurkan pada wanita hamil, terutama jika belum melewati trimester pertama. Warfarin bisa digunakan pada wanita hamil dengan catatan jika keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan risikonya.

 
INDIKASI

Pencegahan & pengobatan trombosis vena.
Obat tambahan pada pengobatan oklusi (penutupan) koroner.

KONTRA INDIKASI
Kondisi yang potensial terjadi perdarahan, sudah dekat pembedahan, anestesi lumbal, pre-eklampsia & eklampsia (keadaan yang ditandai dengan kejang-kejang dan penurunan kesadaran pada wanita hamil atau pada masa nifas karena keracunan kehamilan), terancam aborsi, hamil.

PERHATIAN
Kerusakan hati atau ginjal.

Interaksi obat :
·         efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin, Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K.
·         efek dikurangi oleh Aminoglutetimida, Barbiturat, Karbamazepin, Griseofulvin, Fenobarbiton, Primidon, Rifampisin, dan Vitamin K.
Perdarahan.
Ileus paralitikum, perdarahan rahim yang berlebihan, nekrosis kulit & jaringan lain.

KEMASAN

Tablet 2 mg x 10 x 10 biji.

DOSIS
·         Induksi : awalnya 10-15 mg selama 2-3 hari, disesuaikan dengan respon waktu protrombin.
Atau, 40-60 mg untuk orang dewasa & 20-30 mg untuk lansia.
·         Pemeliharaan : 2-10 mg sehari


DAFTAR PUSAKA
www.jevuska.com pada rabu: 12 maret 2010 : 11:00
www.farmasiku.com pada rabu:12 maret 2010:11:00
www.wordpress.com pada rabu:12 maret 2010:11:00





0 komentar:

Posting Komentar

apakah blog ini bermanfaat bagi anda...?,